Senin, 04 November 2013

FF ~ I love but I hate the rain ^^

Haloha!! XD
eh ketemu lagi ama ICHAmpion *sebutanku
udah lama nih ga posting or sharing.. nah untuk kali ini aku post FF ku yang kedua...
moga yang baca suka ajah and tolong komentar yaa ...

I love BUT I hate the RAIN




I LOVE but I HATE the RAIN 1 (part 1)
Author : ICHAmpion alias Icha Sie Rizqa
Genre : Sad, Romance (?)
Cast : Seo Joo Hyun (GG) sbg Noh Ri Ah, Byun Baekhyun (EXO), Hwang Zi Tao (EXO), Kwon Yuri (GG).
Akan ada penambahan Cast seiring waktu ...
Maaf klo ada kata-kata yang salah...
sekali lagi RCL yaa ^^

(: HAPPY READING :)



Huh! Kenapa hari ini harus turun hujan? Apa mereka tidak tahu, kalau hari ini aku membawa tugas yang sangat banyak? Aku melirik jam tangan hitamku.
“aduh, udah jam 7 lewat 25 menit nih!” aku melirik langit sebentar “kenapa harus seperti ini?” aku mulai menghela nafas dan mengambil ancang-ancang untuk berlari dari halte bis ini menuju sekolahku, TB of Senior High School.
Aku telah berada di tengah jalan dan terdengar suara klakson yang nyaring, aku menoleh ke sumber suara itu.
“Aaaaahhh ~~~~” teriakku dan tugas-tugas yang ada di tanganku terhempas, tanpa ada kegiatanku untuk bergerak menjauh dari tengah jalan tersebut
‘Ya Tuhan, aku sekarang hanya bisa pasrah karena kakiku tidak mau meninggalkan tempat ini dan menyerahkan tubuhku ini pada-Mu. Ibu, SooYoo, MinWoo oppa maafkan aku jika aku memiliki salah dengan kalian aku mencintai kalian, Yuri.. Baekhyun sahabatku maafkan aku jika memiliki salah pada kalian. Aku akan selalu ingat kalian semua, I Love U All.’ Batinku, Aku menutup mata.
Kemudian terdengar lagi suara decitan ban mobil dan aspal yang saling berimpit. Aku semakin takut dan menggigit bibir bawahku sampai suara itu berhenti terdengar.
Oh Tuhan, apa aku sudah mati dan berada dalam surga hingga aku tidak merasakan sakitnya.
“Hei!! Kalau kau mau menyeberang lihat-lihat donk!” hah? Apakah itu suara malaikat? Tapi, terdengar seperti sedang marah-marah? Perlahan-lahan aku membuka mataku. ”Aku masih hidup?” aku memerhatikan tubuhku dari kaki dan berakhir memegang kepalaku.
“Hei, kenapa kau masih berdiri di situ? Cepat minggir” terdengar suara namja dari sebuah mobil. Huh siapa dia berani-beraninya ingin menabrakku? Awas saja dia.
Aku membereskan tugas-tugasku yang kini telah hancur, mungkin karena basah terguyur hujan
“Hei, apa kau tidak dengar!” seorang namja menghampiriku “kalau kau lari lihat-lihat donk!”
“Kau yang seharusnya lihat-lihat!” aku membela diri
“Aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu, jadi cepatlah minggir” perintahnya, aku mengacuhkannya dan melirik kembali jam tanganku. Hah? Sudah jam 7.30? aku pasti dapat hukuman lagi nih. Uuh! Menyebalkan!
“Hei! Kau harus tanggung jawab!” aku sedikit berteriak karena kami kan masih di tengah-tengah hujan.
“Apa maksudmu?” ya ampun, dia ini pura-pura tidak tahu apa? Aku hampir saja di tabraknya tadi. Huh! Dasar namja bodoh. Aku langsung masuk ke dalam mobilnya.
“Hei kau! Beraninya kau masuk ke mobilku” dia berteriak kemudian masuk ke dalam mobil mengikuti.
“Kau masih saja tidak sadar! Kau sudah hampir menabrakku tahu!” kataku saat dia sudah berada dalam mobil
“Ha? Kau yang tidak lihat-lihat kalau sedang berlari” dia tidak mau kalah
“Jelas-jelas itu salahmu! Kau menjalankan mobilmu terlalu cepat, kau tahu itu?” aku tetap membela diri.
Dia melihat ke arah tangannya mencari jam tangan yang menenteng di pergelangan tangannya “oh.. baiklah” masih terlihat wajahnya yang tidak terima “kau mau ke mana?” tanyanya
“Aku mau pergi ke TB of Senior High School”
“Benarkah? baiklah” ia mulai menjalankan mobilnya cepat
“Hei! Kau salah satu siswa sekolah itu ya?” ia melihat ke arahku. Ah apa dia tidak melihat pakaianku? namja ini bodoh ya.
Aku diam tak menjawab pertanyaannya “Yak! Bisakah kau jawab pertanyaanku?” dia sedikit berteriak, aku memutar bola mataku
“Penting gitu buat jawab”
“Yak! Tidak tahu terima kasih” matanya kembali focus ke jalan, aku tetap cuek. Emang penting gitu aku jawab pertanyaannya? Kenal aja berusan. Dia lalu singgah ke tepi jalan. Untuk apa? Aku kan buru-buru.
“Cepat turun!” bentaknya
“Mwo? Apa maksudmu? Kau mau menelantarkanku? Dalam keadaan begini? Kau memang namja bodoh ya?!” aku mulai emosi.
Apa maksudnya ini. Dasar kau namja bodooooh! Tidak punya perasaan! Aku ingin membentaknya balik tapi ini sudah sangat terlambat.
Aku menarik nafas dan mulai berbicara santai “baiklah, aku akan jawab tapi jangan turunkanku di sini. Jebal (tolong/mohon)” aku menyatukan telapak tanganku memohon permintaan maafnya, aku terpaksa meminta maaf
“Kau tidak bisa lihat pakaianku? Lihat lambangku” dengan bangganya aku menunjukkan tanda pengenalku yang ada nama dan di bawahnya bertuliskan ‘The Best of Senior High School’
“Namamu Noh Ri Ah??” aku mengangguk dia membulatkan bibirnya membentuk huruf ‘O’
Tak seberapa lama setelah perdebatan kecil, kami telah sampai di depan pintu gerbang sekolahku dan kami memasuki halaman, terlihat Mr. Kim telah menunggu kedatangan ku dari tempat parkir. Hujan sudah mulai reda, saat kami sampai di sekolahku.
“Yak! Kenapa kau ikut turun?? Pergi saja sana. Apa urusanmu?” dia tidak menjawabku tapi malah berlari menuju Mr. Kim, yah aku pun mengikutinya.
“Ayo! Ayo! Baris disini” mr Kim mengarahkan kami untuk berbaris dengan kayu yang ia pegang.
“Yak!! Kenapa kalian terlambat? Kau ..” Mr Kim menunjuk ke arahku “kenapa akhir-akhir ini selalu kau yang terlambat hah? Kau tidak punya kerjaan lain selain terlambat?”
“Anu pak .. ti..tidak begitu, tapi..i..ii”
“Tapi.. tapi.. selalu saja seperti itu!” aku menunduk pasrah, karena memang benar akhir-akhir ini aku selalu terlambat
“Kau, kenapa baru saja datang? Ini hari pertama mu”
“Maaf pak tadi, eehhh .. saya .. saya .. saya tadi bertemu Ri Ah di jalan lalu saya menyapanya dan mengajaknya untuk pergi bersama kemudian kami pergi dulu sebentar ke pom bensin karena ku pikir bensin yang ada di dalam mobilku sudah hampir habis” aku melongo melihat dia berkata bohong seperti itu, bisa bisanya dia berbohong seperti itu.
‘apa dia pikir Mr Kim akan percaya?? Huh! Ini akan menambah bebanku saja’ batinku
“Begitu kah?? Sepertinya kalian sudah saling kenal” ujar Mr Kim, Namja itu mengangguk.
“Baiklah, Ri Ah kali ini kau tidak akan di hukum. Ingat! tolong hari ini adalah hari terakhirmu terlambat datang ke sekolah! Ingat Ri Ah” ujar Mr Kim dengan mengarahkan kayu itu ke depan mukaku.
“Ne Mr Ne.. Ne..” ucapku sambil tersenyum paksa.
“Baiklah masuk ke kelas kalian” aku berjalan menuju kelasku XIA
Sekolah yang ku tempati ini memang tidak seperti sekolah lainnya yang mamakai jurusan untuk siswanya.
“oh ya Ri Ah.. tunggu sebentar..” Mr Kim menghampiriku
“Kau ikut dia saja, kalian sekelas” Mr Kim mengarahkannya untuk mengikutiku
“MWOO???!!!! (apa?!) Kami sekelaaaaaaaaaaaaas???!!” aku terkejut mendengar ucapan Mr Kim mengatakan itu. “Mr Kim apa tidak salah? Kami sekelas?? Aku? Aku dengan namja bodoh ini?”
“Noh Ri Ah..” Mr Kim tersenyum licik sambil memainkan kayu yang ada di tangannya, apa maksudnya mengancamku seperti itu? Hah? Ri Ah sabaar!.
Aku melanjutkan langkahku ke kelas di ikuti oleh namja bodoh itu.
“Ri Ah, jadi image-mu buruk yaa” apa yang ia bicarakan? Aku memutar bola mataku
“Jadi benar yaa image-mu buruk?! Omona! (ya ampun/astaga) Sepertinya aku harus menjauh darimu, sebelum aku mendapatkan image buruk” ia berjalan mendahuluiku
“Yak! Namja bodoh! Memangnya kau tahu kelas yang mana?” aku meremehkannya
“Oh iya.. aku lupa!” dia kembali menyamakan langkah denganku “Tapi jangan panggil aku namja bodoh! Aku juga punya nama tahu”
“Memang benar ya kau ini namja bodoh” aku tersenyum meremehkan
“Yak! Ku bilang aku juga memiliki nama!”
“Jadi jika kau punya nama, memang namamu siapa?” aku mencoba bertanya dengan meredam amarahku
TAO” ucapnya
‘what??!! Dia tidak tau namanya? Ah!! Jinjja!! (benarkah/benar”/sungguh)’ ucapku dalam hati
“Kenapa kau tidak TAU? Aku bertanya siapa namamu!” aku berhenti berjalan untuk menatapnya
TAO
“Yak!! Yang benar doonk !!!” aku mulai emosi
“namaku itu TAO!” dia juga terlihat mulai kesal
“SEKALI LAGI GUE TANYA, NAMA LO TUH SIAPAAA??!!” aku berteriak
“GUE BILANG TAO.. TAO!!!” dia juga berteriak
TAU..TAU..!! KAN GUE TANYA ITU NAMA LO! JAWABNYA TAU MULU!”
“EMANG NAMA GUE TAO!! TAO!! TAO!! NGERTI GAK SIH??!!” dia berteriak lagi
“GUE GAK TAU!! NAMA LO SIAPA??!! MALAH NANYA BALIK KE GUE!!” aku gak kalah berteriak dengan sekencang-kencangnya
“DARI TADI JUGA GUE UDAH BILANG NAMA GUE!! KALO GUE ITU TAO!!”
“GAK JELAS LO!!”
“LO TUH YANG GA JELAAS!!”
“APA LO BILANG?? GUE?? LO YANG BICARA GA JELAS!!”
“YAK! (hei!) YAK! YAK! ADA APA INI!!” terlihat Mrs Kwon yang memiliki image ‘galak’ itu berteriak melebihi kapasitas teriak kami
“Hah??!! Mrs Kwon?!” aku terkejut dengan kedatangan Mr Kwon “DIA NIH DULUAN Mrs Kwon!!” aku berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah namja bodoh yang berdebat denganku barusan.
“APA KAU BILANG!! DIA LEBIH DULU Mrs Kwon!!” namja bodoh ini memang tak mau kalah ya denganku
Kami terus berdebat dengan menuduh satu sama lain, mengadu kepada Mrs Kwon.
“Yak! Yak! Yak!! Bisakah kalian berdua tidak berteriak di telingaku! Hujan sudah berhenti dari tadi” ucap Mrs Kwon pada kami berdua dengan menunjukkan wajah kesalnya, aku pun menunduk dan di ikuti oleh namja bodoh itu yang sampai sekarang aku tidak tahu namanya.
“Kau? Kau siswa baru itu kan?” ucap Mrs Kwon
“Ne..”
“Baiklah sekarng jelaskan padaku, siapa yang memulai perdebatan tadi?” Mrs Kwon bertanya pada namja bodoh itu
“Yak! Mrs Kwon, mengapa kau bertanya padanya??! Dia pasti akan berbohong, pertama masuk sekolah saja sudah berbohong apalagi jika sudah lama berada di sini” cibirku pada Mrs Kwon dengan sedikit berteriak
“Tapi jika bukan karena ku! Kau pasti akan di hukum!”
‘Apa yang ia katakan? Jadi dia pikir aku berhutang budi padanya? Cih! Mana mungkin’ batinku
“SUDAH SELESAI BERBICARA KALIAN BERDUA?!!” Mrs Kwon mulai dengan aura yang berbeda kini, aku dan namja bodoh ini kembali terdiam.
“Baiklah..” Mrs Kwon menarik nafas lalu melanjutkan kata-katanya “Ri Ah, apa yang sedang terjadi?”
“Begini Mrs Kwon, saya hanya bertanya padanya..” aku menunjuk namja bodoh ini, “Siapa namanya? Lalu dia menjawab TAU, bahkan sampai beberapa kali saya bertanya itu tapi jawabannya selalu TAU
“Yak!! Memang aku TAO” dia membentakku
TAU,, TAU ,, TAU apaan ? TAU ISI?!!”
“Yak! Kau dasar!” dia menghampiriku melewati Mrs Kwon lalu mendorong tubuhku
“Yak!! Kau beraninya dengan yeoja!” seseorang kemudian langsung menghantam namja bodoh itu
“Aiiissshh!!! Siapa lagi kau?!” ucap namja bodoh itu setelah terduduk.
“Byun Baek Hyun! Hentikan” suara Mrs Kwon kembali nyaring “Kalian tidak sadar! Kalian sedang di perhatikan semua siswa, sadarlah!”
Aku baru tersadar, benar! Apa yang dikatakan Mrs Kwon tadi. Semua siswa memperhatikan kami, mereka keluar kelas dan ada juga yang melihat kami melalui jendela.
“Ri Ah? Kau baik-baik saja?” ucap namja tadi yang tidak lain adalah Baekhyun sahabatku.
“Ah, tak apa Baekhyun”
“Kalian bertiga! Ikut Mrs ke kantor” Mrs Kwon kemudian mengarahkan kami untuk mengikutinya.
Baekhyun membantuku berdiri, aku dan Baekhyun mengikuti Mrs Kwon.
“Yak! Kalian meninggalkanku!” namja bodoh itu bersuara lagi, aku dan Baekhyun mengacuhkannya.
“Oppa! Kau kenapa??”
“Oppa, apa itu sakit?”
“Oppa tak apa??”
“Mereka memang begitu oppa..! Seenaknya!”
Terdengar suara-suara dari yeoja yang menghampiri namja bodoh itu.
“Yak! Awas kau Ri Ah!” terdengar suara yeoja, yang lagi mengancamku
Aku berhenti sejenak setelah mendengar perkataan yeoja tadi, Baekhyun menggeleng ke arahku seakan-akan dia tau apa yang akan ku lakukan.
Aku kembali meneruskan langkahku menuju kantor.
Di kantor, aku, Baekhyun dan namja bodoh ini sedang berhadapan dengan Mrs Kwon. Entah apa yang akan terjadi kini, tapi setidaknya keringat ini dapat menunjukkan bahwa aku takut untuk menerima kejadian apa yang akan ku hadapi.
“OK, Mrs tidak akan menanyakan apa yang terjadi barusan..”
Peluh mulai banyak membasahi wajahku
“Mrs hanya ingin memberi kalian hukuman..”
‘Hukuman lagii??’ protesku dalam hati
“..Kalian harus membersihkan ‘TOILET’ sampai bersih dan baru setelah itu kalian boleh masuk kelas, paham?”
“Ne Mrs ..” ucap kami bertiga bersamaan
“kecuali kau Baekhyun...” Mrs Kwon menunjuk Baekhyun “...karena kau telah memukul seseorang jadi kau akan di hukum menbersihkan gudang! Arraseo!”
Aku, Baekhyun dan namja bodoh itu mengangguk lalu meninggalkan KANTOR
~oOo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar